Dari Franchise Menjadi Kapitalis

Sampai saat tulisan ini di terbitkan, saya masih bekerja di sebuah Perusahaan Ritel dengan sistem Franchise yang memiliki jaringan Minimarket terbesar di Indonesia (versi perusahaan tempat saya bekerja). Tapi ada beberapa hal yang menurut saya tidak dapat diterima dari pesat nya perkembangan Minimarket.

Ada dua buah perusahaan Minimarket yang perkembangan nya mencolok, kita sebut saja Minimarket A dan Minimarket I. Kedua nya memiliki sistem Franchise atau Waralaba yaitu sistem yang membolehkan siapa saja memiliki unit usaha dalam hal ini store(Minimarket) dengan menyetorkan sejumlah dana, dan dengan perjanjian-perjanjian yang telah di tentukan (~).

Ada banyak keuntungan yang di dapat dari sistem Franchise ini diantara nya ; bagi Perusahaan dengan sistem Franchise tentu saja mempercepat penetrasi pasar dengan memperoleh modal yang mudah dari Pewaralaba, tanpa harus susah-susah mencari modal dari Pasar Modal dengan menjual Saham, Obligasi atau Instrumen lain. Sedangkan bagi pewaralaba dapat memperoleh keuntungan yang instan dari investasi nya tanpa harus di pusingkan dengan manajemen perusahaan.

Sepintas memang saling menguntungkan, tapi tahukah anda apa dampak negatip nya?

Minimarket yang sering di simbolkan sebagai Warung yang Modern, memiliki dampak negatip diantara nya ; persaingan usaha yang tidak sehat antara Minimarket dengan Agen, Pengecer, Toko atau Warung-warung kecil lain nya. Ini disebabkan Minimarket bisa memberikan harga yang lebih murah di bandingkan Warung (pesaing nya), karena Minimarket memiliki akses yang lebih luas terhadah Produsen dan Suplayer (bisa dikatakan dekat dengan peraktek-peraktek Kapitalis).

Dampak negatip bagi Konsumen adanya ke tergantungan untuk mengkonsumsi barang-barang yang di jual di Minimarket, yang padahal sama dengan barang yang di jual di tempat lain. Sering kali Konsumen di pojokan pada satu pilihan produk Home Brand, yaitu produk milik Minimarket tersebut yang secara harga memang lebih murah tapi tentu dengan kualitas nomor dua.

Dan dampak yang paling parah adalah menurun nya kreativitas. Bagi seorang pemodal pilihan untuk membeli Franchise adalah pilihan yang logis karena bisa segera memperoleh keuntungan walapun harus menanggung Franchise fee, ini bisa berdampak pada menurun nya Kreativitas dan hilang nya jiwa Kewirausahaan. Akankah kita selalu di DIKTE hingga dalam urusan berbisnis sekalipun?.......

Comments

  1. increase visitor to your site...free and fast...
    http://www.yavrim.com/?via=19308

    ReplyDelete
  2. sharing yang bermabfaat.

    kini gue jadi tau knapa mini market nga' ada matinya.

    PS: salam kenal, ijin follow blognya ya mas.

    ReplyDelete
  3. Info dan artikel yang bagus..
    Salam kenal dan mampir ya..
    Sukses selalu.

    ReplyDelete
  4. @Jack thank for your info!
    @Kharis senamg kita bisa sharing, terimakasih udah follow, ajak rekan yang lain buat follow juga yach!
    @Lulus Trimakasih & salam kenal juga!

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Syukur Ku 2013